SAMPIT – Hasil reses DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) sepekan belakangan paling banyak masyarakat mengusulkan perbaikan jalan rusak, hampir merata disemua daerah pemilihan.
Mulai dari Anggota DPRD Kotim Dapil I M Kurniawan Anwar menyampaikan yang menjadi prioritas adalah perbaikan sejumlah jalan dalam kota serta desa-desa yang masuk wilayah Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.
“Selain jalan juga aliran drainase agar tidak terjadi banjir yang menyulitkan warga beraktivitas,” kata Kurniawan, Selasa 23 Januari 2024
Kemudian dapil II, Anggota DPRD Kotim Marudin menyampaikan kerusakan jalan disejumlah titik juga menjadi keluhan, terutama Jalan poros Cempaga ke Seranau yang kondisinya berlumpur dan rusak parah.
“Padahal itu adalah akses masyarakat satu-satunya dan diharapkan bisa menjadi perhatian pemerintah,” ungkapnya.
Selain itu juga perlu perhatian dibidang pendidikan, pesantren, rumah ibadah yang kondisinya tidak layak dan perlu perbaikan.
Kemudian Anggota DPRD Kotim Dapil III, H Bunyamin menyampaikan sejumlah usulan masyarakat yaitu perbaikan jalan, bidang pertanian, perikanan, serta intensif gaji RT RW juga belum terbayarkan.
Anggota Dapil IV Hj Mariani menyampaikan masyarakat mengusulkan jalan Cempaga menuju Seranau agar diperhatikan dan perlu peningkatan jalan.
Sering terjadi banjir disejumlah titik agar menjadi perhatian agar bisa diatasi oleh pemerintah.
Selain itu juga perlu perhatian dibidang pendidikan, kondisi sekolah yang rusak, meja kursi yang kurang dan anak-anak yang ingin melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu SMP harus ke desa tetangga seperti di Desa Penyang Kecamatan Telawang.
Bidang kesehatan mulai dari pengadaan air bersih dan program pencegahan stanting.
Anggota DPRD Kotim Dapil V Ardi Saputra menyebutkan sejumlah jalan perlu perbaikan sebagai penghubung antar kecamatan yang setiap hari dilalu masyarakat, fasilitas bidang kesehatan dan pendidikan perlu perhatian.
“Sejumlah pustu kondisinya tidak layak, hampir disemua Kecamatan, rumah dinas guru juga belum tersedia sehingga mereka yang ditempatkan disini kesulitan mencari tempat tinggal,” ungkapnya. (Nardi)