SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) sudah mempersiapkan lahan untuk perpanjangan runway atau landasan pacu dari Bandara Haji Asan Sampit, namun masih menunggu tindakan dari Kementrian Perhubungan RI.
“Saat ini lahan di sekitar bandara yang telah dibebaskan ada sekitar 8,3 hektare dan saat ini tengah proses sertifikasi,” kata Asisten I Sekretariat Daerah Kotim Rihel Sabtu 18 Mei 2024.
Saat ini Pemerintah Daerah sudah menyiapkan lahannya, namun masih menunggu keputusan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang berwenang untuk melakukan perpanjangan landasan bandara.
Rapat koordinasi bersama sejumlah pihak terkait terutama pihak otoritas dari Bandara H Asan Sampit terkait hibah tanah untuk perpanjangan landasan pacu juga sudah dilakukan.
Saat ini ini landasan Bandara Haji Asan Sampit hanya memiliki panjang 2.060 meter. Rencana perpanjangan ditambah 300 meter di ujung landasan yang berada di sebelah barat atau Jalan Tjilik Riwut.
Agar bandara tersebut dapat didarati oleh pesawat yang berukuran besar, seperti Boeing 737 seri 500 atau 200, diperlukan landasan pacu dengan panjang minimal 2.250 meter.
“Kalau bisa lebih dari itu lebih baik, karena lebih safety untuk pilot dalam melakukan pendaratannya,” imbuhnya.
Pihaknya juga membahas rencana pemindahan gedung pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran (PKP-PK) di Bandara Haji Asan Sampit.
Karena posisi gedung PKP-PK saat ini berpotensi mengganggu manuver pesawat, apabila nanti bandara tersebut bisa didarati pesawat berbadan besar.
Tetapi dalam hal ini pihak bandara mengalami kendala, karena sesuai dengan ketentuannya posisi gedung PKP-PK harus berada di tengah supaya bisa cepat menjangkau ketika terjadi kecelakaan di sekitar lingkungan bandara. Sedangkan, lokasi yang dinilai strategis sedikit banyak terkena kawasan permukiman warga.
“Rencana pemindahan gedung PKP-PK masih perlu dibahas lebih lanjut guna mendapat solusi yang disepakati bersama nantinya,” pungkasnya. (Nardi)