PANGKALAN BUN – Kota Pangkalan Bun, yang nampak semakin panas dengan suhu poltiknya jelang Pilkada Kobar 2024, ditambah cuaca sering mendung dan curah hujan semakin tinggi, juga diwarnai listrik yang byar-pet atau sering mati hidup, tampak seorang laki-laki setengah baya setiap sore berjalan tertatih-tatih di Jalan HM. Rafi’i Pangkalan Bun dari arah Simpang Tugu Pramuka menuju kearah Taman Pangkalan Bun Park dan Taman Kotamanis Kabupaten Kobar.
Laki-laki setengah baya difabel tersebut, selain berjalan tertatih di bagian kepalanya juga ditutup topeng sebuah ‘Helm Boneka’ yang cukup besar, dan dibagian pinggannya membawa sebuah radiotape mini dengan bunyi lagu berirama joget.
“Stop, berhenti dulu pak,“ sapa beritasampit.com, saat laki-laki itu berjalan tertatih-tatih di Jalan. HM.Rafii depan Gedung DPRD Kobar, Kamis 16 Mei 2024 malam.
“Nama saya Ahmad Fauzi, asal Pasuruan,“ jawabnya, saat ditanya beritasampit.com, seraya mengatakan, bahwa helm besar yang berbentuk kepala boneka, sengaja dipasang dikepalanya digunakan mencari nafkah, untuk makan keluarganya.
“Dulu, kaki saya normal pak, masih bisa bekerja. Namun penyakit polio menggerogoti kaki bagian kanan sehingga menjadi kecil dan lngkah pun jadi tidak stabil,“ kaya Ahmad Fauzi, yang mengaku warga Perumahan Akasia Desa Pasir Panjang.
Diakui Ahmad Fauji, semua nasib dan takdir manusia yang akan datang tidak ada yang tahu.
“Buktinya saya, sekarang kaki jadi pincang dan untuk mencari nafkah juga terpaksa ngamen sendiri dengan helem topeng boneka ini,“ aku Ahmad Fauzi.
Sambil menambahkan, kalau cari nafkah ngemis malu, tapi kalau masih ada yang bisa dimanfaatkan untuk mencari nafkah dengan baik dan tidak malu oleh orang lain, terpaksa Ahmad Fauzi berikhtiar mencari kepala boneka yang cukup besar.
“Jadi dengan helem boneka yang cukup besar, bagian kepala saya tidak terlihat oleh orang lain. Adapun lokasi yang dituju mencari taman hiburan seperti di Taman Pangkalan Bun Park dan Taman Kotamanis Pangkalan Bun, yang ditemuh setiap sore jelang malam berjalan kaki sekitar 3 Km Perumahan Akasia menuju kelokasi Taman “, ucap Ahmad Fauzi.
Sasaran untuk mencari nafkah, kata Fauzi, mendekati keluarga yang membawa anak-anak, kemudian dihadap mereka iai yang diiringi musik dari radiotape miliknya, berjoged ria.
“Setelah berjoged Alhamdulillah ada saja yang memberi uang ala kadarnya, dan memang saya tidak memaksa, mau diberi Alhamdulillah tidak diberi juga saya mencari lagi Kumpulan keluarga yang membawa anak-ananya,“ pungkas Ahmdi Rianzah. (Man)