KASONGAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Katingan menggelar acara Rembuk Stunting 2024 dengan Gerakan Berantas Stunting Terpadu dan Terintegrasi untuk Generasi Katingan bertempat di Aula Bappedalitbang, Rabu 15 Mei 2024.
Dalam sambutan Penjabat Bupati Katingan yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Katingan, Pransang mengatakan, bahwa berdasarkan rilis data Survey Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, Kabupaten Katingan berada pada posisi 34 persen yang artinya angka stunting mengalami peningkatan sebesar 4,1 persen dari angka sebelumnya 29,9 persen.
“Saya berharap hal tersebut tidak membuat kita berkecil hati dan patah semangat, sebaliknya saya minta agar kita melakukan evaluasi dan mempelajari kekurangan-kekurangan yang ada,”ungkapnya.
Selain itu ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menanggulangi masalah stunting. Masalah stunting adalah tanggung jawab bersama. Maka harus bersatu dan bekerja sama untuk memastikan anak-anak Katingan tumbuh sehat dan cerdas.
“Tidak ada anak yang boleh tertinggal, generasi muda kita harus dipersiapkan sejak dini, jangan sampai generasi penerus kita menjadi generasi yang hilang akibat stunting,” katanya.
Selain itu ia juga mengukapkan, bahwa kegiatan rembuk stunting dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara Pemkab Katingan, Dinas Kesehatan, dan berbagai mitra kerja dalam rangka mendukung program penanganan stunting khususnya di Kabuapten Katingan.
“Dengan adanya nota kesepahaman ini,Kita diharapkan semua pihak dapat bekerja lebih sinergis dan terstruktur dalam menanggulangi stunting,”ucapnya.
Ia berharap ini menjadi momentum penting dalam upaya menurunkan prevalensi stunting dan meningkatkan kualitas hidup anak-anak di Kabupaten Katingan.
“Dengan kerja sama yang erat dari semua pihak, masa depan yang lebih cerah untuk generasi penerus yang akan mendatang dapat diwujudkan,”pungkasnya.
(Bitro)