PALANGKA RAYA – Banyaknya tawaran kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk bergabung ke beberapa partai politik di Indonesia merupakan hal yang sangat wajar, terlebih jika partai PDIP tidak menerima Jokowi.
Ketua Pro Jokowi (Projo) Kalimantan Tengah (Kalteng), Makhbub Indra Pratama mengatakan, tawaran dari berbagai partai politik tersebut adalah bentuk apresiasi dan pengakuan atas kiprah Jokowi di panggung politik Indonesia.
“Jokowi terlalu muda untuk pensiun setelah menjadi Presiden,” kata Indra, Rabu 15 Mei 2024.
Indra melanjutkan selama satu dekade Jokowi memimpin, telah banyak perubahan dan kemajuan yang telah dicapai, hal ini membuat Jokowi sangat dicintai oleh masyarakat Indonesia.
“Sebagai Presiden yang memimpin selama 10 tahun, telah banyak kemajuan yang dicapai bangsa Indonesia dan beliau sangat dicintai rakyat,” ungkapnya.
Soal kemana Jokowi akan berlabuh setelah selesai jadi Presiden?, Indra mengatakan semua diserahkan kepada Jokowi. Namun, Indra menegaskan terlalu muda bagi Jokowi untuk pensiun dari panggung politik Indonesia.
“Tentang Jokowi mau berlabuh kemana itu semua kami serahkan kepada Pak Jokowi, yang pasti kami melihat terlalu muda bagi Pak Jokowi pensiun di kancah politik Indonesia. Beliau sangat berpengalaman dan dapat menjadi inspirasi bagi keberlanjutan kemajuan Indonesia,” ungkap Indra.
Menurut Indra, pengaruh Jokowi sangat besar di perpolitikan Indonesia. Di Pilpres 2024 saja jelas terlihat bagaimana pengaruh seorang Jokowi atas kemenangan pasangan Prabow-Gibran di Provinsi Kalteng dengan perolehan suara sebesar 72,28 persen.
“Bagaimanapun Jokowi merupakan faktor penting kenapa rakyat di Kalimantan Tengah memilih Prabowo-Gibran,” tuturnya.
Ketika disinggung harapan Projo Kalteng tentang partai mana yang kiranya dapat dijadikan Jokowi sebagai tempat berlabuh, Indra mengatakan banyak partai yang bersedia menerima Kepala Negara tersebut seperti Golkar dan PAN yang sudah menawarkan diri.
“Jika PDIP tidak, Golkar dan PAN sudah siap menerima Jokowi. Kami Projo Kalteng tentu mendukung penuh apapun Keputusan Pak Jokowi,” pungkasnya.
(Syauqi)