SAMPIT – Politisi senior di Kotawaringin Timur (Kotim) H Supriadi menyebut saat ini peta politik Kotim sudah mulai tergambar jelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kotim.
Dirinya memprediksi akan ada calon boneka yang nantinya akan dipasangkan saat Pilkada pada November 2024 mendatang.
“Menyimak politik akhir-akhir ini terkesan ingin memunculnya kandidat boneka yang seakan dibuat oleh kelompok tertentu untuk meramaikan Pilkada Kotim,” kata Supriadi, Selasa 14 Mei 2024.
Kalau hal ini sampai terjadi sangat disayangkan atas gagalnya Partai Politik dalam menyiapkan kader yang benar-benar siap bertarung dengan ide dan gagasan pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat syarakat Kotim.
“Sebenarnya dalam politik kalah menang itu hal biasa, akan tetapi yang sangat tidak etis apabila terbentuknya opini Kandidat Boneka, justru menjadikan marwah partai kehilangan jati dirinya,” tegasnya.
Partai politik harus mandiri dan memiliki ideologi masing-masing di mana partai politik merupakan implementasi keterwakilan masyarakat sebagai pemimpin
Lahirnya seorang pemimpin dari partai politik merupakan kewenangan parpol bagaimana parpol menjadi wadah berhimpunnya orang-orang politik untuk mengejar kekuasaan dalam menjalankan sebuah kebijakan.
“Sangat disayangkan apabila masih ada Parpol yang terkesan tidak memiliki Kader atau Kandidat dalam Pilkada, berarti partai tersebut tidak mampu menjalankan amanat organisasi secara baik dan profesional,” tegasnya.
Supriadi menegaskan agar Parpol harus menghindari kandidat boneka yang terkesan orang lain atau parpol lain memanfaatkan situasi dan kondisi di mana pesta demokrasi sedang berjalan.
“Pilkada merupakan wadah partai politik untuk menempatkan kader terbaiknya dalam melaksanakan kekuasaan dalam menjalankan program, visi misi masing-masing,” tandasnya mantan pimpinan dewan ini.
Maka dari itu dia juga mengimbau kepada masyarakat harus cerdas dalam melihat dan menilai calon pemimpin yang nanti jangan sampai terjebak dengan situasi semacam yang dapat merugikan masyarakat hingga daerah untuk 5 tahun kedepan.
(Naco)