SAMPIT- Wakil Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) meminta warga di wilayah yang terdampak banjir di Kota Sampit agar aktif gotong royong membersihkan drainase dan sungai yang tersumbat.
“Saat kita gotong royong warga hanya melihat saja, kesadaran masyarakat untuk bergotong royong membersihkan drainase dan gorong-gorong tersumbat yang jadi penyebab banjir susah, ” ungkap Irawati, Sabtu 4 Mei 2024.
Selama ini masyarakat hanya bisa berteriak di media sosial mempertanyakan keberadaan pemerintah daerah ketiak banjir datang. Padahal pemerintah melalui dinas terkait tidak henti-hentinya di lapangan mengurus banjir.
‘Ketika banjir datang masyarakat langsung menyalahkan pemerintah berteriak-teriak di medsos, jadi seakan-akan itu dibebankan kepada pemerintah daerah, sementara mereka tidak mau gotong-royong atau melakukan pembersihan, ” lanjutnya.
Seharusnya drainase seharusnya dipelihara baik-baik tidak membuang sampah sembarangan tidak mungkin terjadi pendangkalan yang menyebabkan banjir.
“Banjir baru tahun ini di kota banjirnya yang begitu tinggi, sampai banjir yang diluar kotim tertutupi padahal banjir juga di daerah hulu selatan, hilir utara, ” lanjutnya.
Irawati berharap kesadaran bersama terkait dengan penanganan banjir harus dari semua elemen aktif terutama masyarakat setempat untuk mengatasi banjir ini.
Apalagi saat ini daerah Kotim sudah melakukan penetapan status tanggap darurat bencana banjir selama 14 hari mulai 4-17 Mei 2024.
“Penetapan status banjir ini, karena hujan deras dan kemungkinan banjir diprediksi akan ada lagi di Kota Sampit,” pungkasnya. (Ibra)