PALANGKA RAYA – Menjelang Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh pada 2 Mei 2024, Puluhan mahasiswa dari DPC Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia GMNI cabang Palangka Raya menggelar Mimbar Bebas di Tugu Soekarno Kota setempat, Rabu 1 Mei 2024.
Aksi Mimbar Bebas tersebut dalam rangka memperingati Hari Buruh atau May Day yang diperingati setiap 1 Mei setiap tahunnya.
Selain menyoroti perihal upah buruh yang belum masih tergolong rendah dan belum sejahtera, aksi Mimbar Bebas tersebut juga menyoroti nasib para guru honorer yang belum mendapatkan kesejahteraan.
Ketua DPC GMNI Palangka Pebryianto mengatakan, nasib guru honorer saat ini kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah baik pusat maupun daerah.
“Guru-guru honorer yang mengajar perlu diperhatikan oleh pemerintah,” kata Pebryianto.
Pebriyanto mendesak pemerintah untuk memperhatikan gaji guru honorer yang selama ini mengabdi demi mencerdaskan anak bangsa.
Menurutnya, nasib gaji guru honorer saat ini belum dikatakan sejahtera lantaran masih mendapatkan gaji yang tidak mencukupi kebutuhan hidupnya.
“Kemudian gaji guru honorer itu perlu diperhatikan juga, kita menyuarakan ini agar nasib para guru honorer dapat disejahterakan dan dinaikan gajinya serta disamakan dengan gaji PNS,” tegasnya.
Dia juga meminta pemerintah agar membuat regulasi yang jelas tentang perlindungan dan kesejahteraan para guru.
Dimana kata dia, dalam menjalankan tugasnya di sekolah, guru harus punya kejelasan terkait dengan perlindungan.
“Saat ini sering jadi pertentangan guru terlalu keras dilaporkan tidak keras disalahkan, didikan guru-guru itu harus jelas juga diperhatikan oleh pemerintah,” tandasnya. (Syauqi)