SAMPIT – Setiap tahun Desa Hanjalipan, Kecamatan Kota Besi, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Provinsi Kalimantan Tengah (kalteng) jadi langganan banjir, apalagi saat hujan turun dengan intensitas tinggi.
Dari catatan Berita Sampit beberapa tahun terakhir banjir melanda desa ini juga terjadi pada Juni 2019, Mei dan Oktober 2020, September dan Oktober 2021 dan kini kembali terjadi pada awal September 2022.
Kejadian cukup parah pada tahun lalu, di mana saat itu sekitar 303 rumah warga terendam terutama rumah yang berada di bentaran sungai, dan bahkan ketinggian air saat itu mencapai 1 meter lebih.
Hujan intensitas tinggi membuat air sungai meluap, apalagi di desa ini menjadi desa tempat bertemunya dua buah sungai yakni Sungai Mentaya dan Sungai Tualan.
Meski demikian hingga kini warga setempat tetap bertahan di desa itu meski banjir tiap tahun selalu melanda desa mereka dan kini mengakibatkan 100 rumah terendam dengan jumlah 1.742 jiwa terdampak.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotim, Rihel mengatakan bahwa jika hujan deras dalam waktu lama maka Desa Hanjalipan sudah dipastikan banjir.
Daerah ini kata dia sangat rawan karena letak desa yang rendah dan di pertemuan Sungai Mentaya dan Sungai Tualan, sehingga saat turun hujan dengan intensitas yang tinggi maka banjir melanda desa ini.(naco)