KASONGAN – Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar bersubsidi tidak hanya dirasakan para sopir truk angkutan, namun juga para pengusaha motoris penyeberangan air menghubungkan kecamatan Mendawai, Katingan dan Kotawaringin Timur.
Dampaknya, tarif penumpang juga mengalami kenaikan. Sebelumnya tarif penumpang masih berkisar Rp.100.000 Perorang, kini menjadi Rp.135.000 Perorang. Kenaikan ini menyusul dengan kelangkaan dan kenaikan BBM jenis Solar.
Bagi masyarakat wilayah selatan khususnya kecamatan Mendawai dan Kecamatan Katingan Kuala, jalur transportasi sungai merupakan satu-satunya akses untuk bisa membuka keterisoliran daerah tersebut.
Ada dua jalur alternatif yang bisa digunakan menuju daerah tersebut, pertama melalui dusun Kereng Pakahi, Desa Jahanjang Kecamatan Kamipang. Akses pertama ini, cukup memakan waktu yang lama untuk sampai ketujuan.
Untuk menuju Kecamatan Mendawai membutuhkan waktu 5-6 jam berada dalam kelotok. Tarif penumpang untuk sekarang ini masih stabil Rp.100.000-150.000 perorang.
Sedangkan jalur kedua yaitu dari pelabuhan Sampit, Kotawaringin Timur. Warga Katingan di wilayah selatan lebih sering mengambil jalur ini, sebelum kelangkaan BBM Solar Tarif masih berkisar Rp.100.000 perorang dan sekarang naik 35%.
“Kenaikan 20-25 Ribu perorang, malah kalo dari Sampit melalui agen kurang lebih 135 Ribu sampai mendawai. Ini Efek dari kelangkaan BBM Solar berdampak dengan kenaikan tarif angkutan ditambah lagi dengan surutnya air pada jalur Hantipan masyarakat harus melangsir dari kelotok ke ces/perahu kecil. Mengakibatkan bertambahnya biaya transportasi,” ungkap Camat Mendawai Purwoko dengan beritasampit.co.id. Sabtu 16 April 2022.
Akibat surutnya air dikerukan Hantipan warga terpaksa mengorek biaya lebih agar bisa sampai tujuan. Setiap penumpang bila ingin pindah ke perahu kecil harus membayar uang Rp 50-75 Ribu perorang.
“Kalo untuk melangsir (pindah perahu) saat ini hanya sebagian saja, karena kondisi air di Hantipan masih dapat dilalui oleh sebagian kelotok, untuk kenaikan tarif baru-baru saja bersamaan dengan kelangkaan BBM Jenis Solar,” pungkasnya.
(Kawit/Beritasampit.co.id)