SAMPIT – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor terus memberikan sinyal ada pelantikan dalam waktu dekat ini. Karena itu sejumlah pejabat harus bersiap diri bila pada saatnya tiba akan tukar posisi.
Pelantikan yang dilakukan seorang Bupati merupakan hal biasa untuk penyegaran terhadap kelembagaan pemerintah daerah yang dipimpinnya. Pada ajang ini tentunya akan terjadi mutasi dan promosi terhadap para pejabat yang menduduki suatu jabatan.
Namun yang menjadi sedikit berbeda adalah ini pelantikan pejabat baik struktural dan fungsional yang pertama dengan jumlah cukup besar yang akan dilakukan dimasa kepemimpinan pasangan Harati (Halikinnor-Irawati).
Mendekati masa-masa pelantikan banyak ragam perasaan yang ditimbulkan. Ada yang terlihat sumringah karena kemungkinan akan mendapatkan promosi jabatan, tapi tidak sedikit yang terlihat pasrah dan cemas jika nantinya dimutasi dari posisi yang ada.
Meski diliputi perasaan yang tidak menentu, tampaknya para pejabat mencoba menerka-nerka. Namun tidak sedikit yang telah menyampaikan sinyal akan pindah ditandai dengan si pejabat mengumpulkan stafnya untuk berpamitan.
“Kemungkinan saya tidak disini lagi, saya juga tidak tahu akan kemana. Tapi saya berpesan kalian tetap kerja dengan baik dengan siapapun nanti yang akan menggantikan saya,” kata salah seorang staf di salah satu dinas menirukan kata-kata atasannya saat pertemuan.
Bakal terjadinya mutasi dan promosi jabatan ini juga tampak pada level eselon IV dan III. Mereka tetap berharap akan ada kepercayaan dari bupati.
Sementara itu Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kotim, Fajrurrahman, Jumat 27 Agustus 2021, mengaku memang akan ada pelantikan pejabat.
“Bupati sudah bisa melakukan pelantikan pejabat, karena sudah 6 bulan menjabat,” katanya.
Menyoal pelantikan Sekda definitif, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kotim ini menyatakan masih dalam proses persiapan, namun bupati telah membocorkan akan dilakukan 6 September 2021 mendatang.
“Kita lihat saja nanti, apakah bupati akan menggelar pelantikan Sekda ini bersamaan dengan pejabat yang lain atau tersendiri. Intinya semua bisa. Siapa nama Sekda biar bupati yang menyampaikan,” tutupnya.
(ZR/beritasampit.co.id)