SAMPIT – Sektor pertanian, perikanan dan pariwisata merupakan sumber pendapatan ekonomi Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) di wilayah bagian selatan, seperti di Kecamatan Teluk Sampit dan Pulau Hanaut.
Namun potensi sangat besar yang dimiliki kawasan pesisir Kotim ini, tidak akan bisa berkembang jika kebutuhan masyarakat disana sebagai motor penggerak ekonomi, tidak mendapatkan dukungan secara maksimal dari pemerintah.
Hal ini yang menjadi aspirasi para petani dan nelayan, dan segala keluhan tersebut ditanggapi dengan bijak Calon Bupati Kotim, Halikinnor, saat menggelar pertemuan dialogisnya di sejumlah Desa di dua Kecamatan bagian pesisir yang dikunjunginya.
Para petani menginginkan agar kebutuhan peralatan seperti hand traktor di tambah, kebutuhan Bahan Bakar Minyak Bersubsidi dipermudah, pengerukan pendangkalan sungai serta infrastruktur jalan pertanian.
Sedangkan dari para nelayan, mereka ingin pemerintah menambah bantuan kapal penangkap ikan, jaring penangkap serta membuat alur sungai kecil yang dekat dengan pemukiman nelayan agar mudah untuk tambat perahu mereka.
“Apa yang menjadi aspirasi para petani dan nelayan ini telah ada dalam program pembangunan HARATI, seperti pengadaan hand traktor, alat berat, kapal nelayan, jaring penangkap ikan, dan juga infrastruktur jalan pertanian,”kata Halikin, rabu 04 November 2020.
Dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD, Kotim yang mencapai Rp 2 Triliun, tentunya dana sebesar itu sangat mencukupi untuk dibagi membangun Kotim ini.
“Dari Rp 2 triliun ini, Rp 1 triliun untuk belanja pegawai serta kebutuhan peralatan kantor, Rp 1 triliunnya untuk pembangunan. Kalau untuk pengadaan 300 unit hand traktor dan alat berat per Kecamatan, sangat kecil dengan anggaran pemerintah sebesar itu. Saya yakin dengan kebutuhan petani dan nelayan terpenuhi, produksi akan meningkat, daerah diuntungkan dan masyarakat akan sejahtera,” ucapnya.
Sementara dalam pertemuan di Desa Ujung Pandaran, Halikinnor sebagai Calon Bupati yang berpasangan dengan Calon Wakil Bupati Irawati (HARATI), ini juga memiliki ide yang dalam upaya mengembangkan perkampungan nelayan di Desa itu.
Diantaranya, memprogramkan untuk menata dan mempercantik pemukiman para nelayan, dengan membuat ornamen-ornamen khas yang akan memberikan daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung ke pantai kebanggaan Bumi Habaring Hurung ini.
“Saya ingin wisatawan datang tidak hanya untuk menikmati panorama keindahan pantai ujung pandaran ini saja, tetapi juga berwisata keperkampungan nelayan. Dan momen ini bisa di manfaatkan penduduk desa setempat untuk berjualan suvenir serta oleh-oleh lainnya,”papar mantan Sekretaris Daerah Kotim itu.
Keberadaan perkampungan nelayan ini menurut Halikin lebih layak dipercantik, kemudian infrastruktur jalannya juga harus dibangun, sehingga wisatawan yang datang bisa lebih menikmati suasana kenyamanan di pantai ujung pandaran ini.
“Kita ingin bagaimana membentuk kampungan nelayan ini lebih menarik, nanti dari pintu gerbang serta rumah-rumah di kampung ini kita buat ornamen khas, seperti bentuk ukiran berbagai jenis ikan dengan di cat semenarik mungkin. Kemudian jalan disini juga kita aspal, sehingga menambah daya tarik wisatawan berkunjung kesini,” tutup Halikin. (Cha/beritasampit.co.id)