SAMPIT – Perhatian Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) melalui dinas terkait terhadap kondisi perumahan dinas guru di pelosok masih minim. Buktinya, ada tiga rumah dinas guru rusak berat dan belum tersentuh dan direhab hingga sekarang.
Kepala SD Negeri 1 Hanjalipan Kecamatan Kota Besi Shalahudin mengatakan, ada lima guru status pegawai negeri terpaksa mengontrak rumah warga selama tujuh tahun karena rumah dinas rusak berat.
“Iya, lima guru kami terpaksa kontrak rumah warga 150 ribu per bulan,” ucapnya kepada wartawan beritasampit.co.id saat berada di Kantor Dinas Pendidikan Kotim, Senin 10 Februari 2020.
Dia menjelaskan, kondisi rumah dinas guru yang ada disekitar SDN 1 Hanjalipan tidak bisa ditempati. Upaya sekolah agar ada perhatian baik melalui Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat hingga sekarang belum ada tanggapan serius.
“Usulan sudah kami sampaikan bahkan melalui sistem informasi online data pokok pendidikan (Dapodik) yang ditujukan langsung ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,” kata Shalahudin yang pernah menjabat Kepala SDN 3 Kota Besi Hulu Kecamatan Kota Besi ini.
Mengenai jumlah guru, lanjutnya, cukup dengan rinciannya 6 guru berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) termasuk Kepala Sekolah dan ditambah 3 guru honorer sekolah. Sedangkan kondisi ruangan kelas masih bagus.
SDN 1 Hanjalipan, katanya, memiliki 160 murid dan jumlah rombongan belajar ada 7 ruang. Kemudian, jumlah ruangan totalnya ada 9 ruang termasuk ruang guru dan Kepala Sekolah.
Disamping itu, Shalahudin juga mengusulkan agar jalan dan jembatan menuju sekolah tersebut ada perbaikan karena kondisinya sudah sangat memprihatinkan.
“Kami berharap tidak hanya mengenai rumah dinas guru yang rusak berat, selain itu mengenai jembatan menuju ke sekolah juga rusak berat,” ujarnya.
Dia berharap, semoga apa yang disampaikan ini menjadi perhatian serius dan tergerak hati para pemangku kepentingan untuk secepatnya memperbaiki bangunan rumah dinas guru yang rusak berat tersebut.
“Kami kasihan karena sudah 7 tahun guru-guru kami terpaksa mengontrak rumah warga desa,” pungkasnya.
(Ifin/beritasampit.co.id)