SAMPIT – Pengalaman selama 34 tahun berada di birokrasi dengan golongan IV C dan selama 7 tahun duduk dijabatan Eselon II, pastinya sudah tidak diragukan lagi memahami seluk-beluk tatanan pemerintahan. Dengan kemampuan yang tergolong mapan serta dorongan kuat dari masyarakat maupun keluarga, menjadi alasan yang kuat Sanggul Lumban Gaol, memantapkan dirinya maju pada bursa Pemilihan Bupati (Pilbup) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) tahun 2020 ini.
Meski tidak mudah mengambil keputusan untuk maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), namun panggilan hati nurani sebagai orang yang lahir dan besar di Kota Mentaya ini, juga menjadi motivasi dan dorongan kuat bagi pria kelahiran 3 April 1965 tersebut, sehingg ia, gigih membulatkan tekatnya terjun berkompetisi merebutkan kursi orang nomor satu di Bumi Habaring Hurung ini.
“Awal pertama saya meminta restu pada istri dan kedua anak, saya dapat tantangan yang berat dari mereka yang tidak menginginkan saya maju di Pilbup ini. Mereka meminta saya besyukur dengan keadaan saat ini. Tetapi saya tetap gigih karena punya tanggung jawab moral, apalagi saya lahir dan besar di Sampit, dan dorongan masyarakat, maka saya jawab tantangan ini,” ungkap Sanggul, Sabtu 11 Januari 2020.
Menurut Sanggul yang saat ini masih menjabat sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DHL) Kotim ini, mengakui sebagai langkah keseriusan dirinya maju di Pilbup, yakni dengan melakukan komunikasi politik pada sejumlah partai yang ada di Kotim.
“Inilah yang buat saya memutuskan maju dengan mendaftarkan diri ke partai, kalau diterima kita lanjut dan tidak diterima juga saya terima. Semua saya serahkan pada yang kuasa dan jika ini kehendaknya dan kehendak masyarakat kenapa tidak. Bagi saya ukuran Pilkada tidak semata-mata duit, jika mengatakan pilkada ini semata duit untuk apa diadakan,” katanya.
Dengan pengalaman kerja sekitar 3 dekade, kemudian pernah berada disejumlah Kecamatan selama 15 tahun, setidaknya menjdi bekal bapak beranak dua ini telah banyak kenal baik oleh tokoh maupun masyarakat.
”Dorongan dari masyarakat itu sebenarnya sudah 5 tahun yang lalu, tapi kita tahan dulu sambil menunggu waktu yang tepat, dan tahun ini saya jawab dengan mendaftarkan diri ke partai, dan kita sudah melakukan komunikasi dengan beberapa partai, dan keputusannya kita serahkan pada partai melakukan seleksi. Apakah saya potensial bisa atau tidak didukung oleh partai. Tetapi saya sudah menjawab apa yang menjadi harapan masyarkaat,” lanjut Sanggul.
Sementara itu, Sanggul juga mengakui bahwa secara keseluruhan berdasarkan data statistik Kotim merupakan salah satu Kabupaten maju dengan pertumbuhan ekonomi diatas rata-rata, bahkan di Kalimantan Tengah menjadi penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar, serta pertumbuhan ekonomi tertinggi masuk di skala nasional.
“Meski demikian kita jangan sepenuhnya percaya dengan pertumbuhan itu, karena yang dibawah 60 persen masyarakat menengah kebawah bisa kita lihat keadaan ekonomi mereka sangat riskan. Hal ini yang harus kita dorong supaya mempunyai daya tahan ekonomi tingkat bawah. Kalau masyakarat mempunyai daya tahan otomatis pembangunan bisa bergerak sinergis. Jika saya dipercaya mengemban amanat rakyat, saya terfokus melakukannya dan bagaimana saya memperjuangkan masyarkat digaris menengah kebawah bisa terangkat kesejahteraannya dengan penggalian potensi yang ada,” jelas Sanggul
Sedangkan ketika disinggung jika gagal mendapatkan rekomendasi partai sebagai bakal calon Bupati, Sanggul menegaskan dirinya akan berlapang dada menerimanya, setidaknya perjuangan yang dilakukannya untuk maju di Pilkada telah dilaksanakan.
“Saya pernah ditanyakan apakah saya juga bisa didampingkan menjadi calon wakil Bupati, saya menjawab dengan tegas tidak. Kenapa saya ngotot ingin jadi Bupati, karena disitulah titipan-titipan masyarakat dan konsef yang ada dalam pikiran saya bisa diwujudkan, jika jadi wakil tidak akan bisa terwujud, dan ini mengutkan tekat saya maju,” tandasnya.
(Cha/beritasmpit.co.id)