Editor : Maulana Kawit
SAMPIT – Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) untuk 2020 mendatang bakal mengadakan pesta demokrasi guna memilih bupati dan wakil bupati periode 2021-2024. Harapannya, Kotim berjuluk Bumi Habaring Hurung ini membutuhkan pemimpin yang mampu membawa ke arah perubahan lebih baik lagi.
Menanggapi hal demikian, HM Jhon Krisli berpendapat lain. Dia justru menilai Kotim harus memiliki pemimpin yang mengerti tentang birokrasi, pemerintahan dan anggaran. Salah satu alasannya, jabatan bupati dan wakil bupati tidak mencapai 5 tahun.
“Kotim butuh calon pemimpin yang paham tentang birokrasi, pemerintahan dan anggaran. Kalau hanya memimpin 2,5 tahun tidak akan banyak yang bisa diperbuat untuk melakukan perubahan,” katanya kepada awak media usai mendaftar ke Partai Golkar, Jumat (25/10/2019).
Jhon mengungkapkan, aturan baru KPU apabila tidak ada perubahan maka masa jabatan bupati dan wakil bupati paling lama 3,5 tahun. Sebab, pada tahun 2024 akan diselenggarakan pemilihan serentak se-Indonesia.
Agar pembangunan adil dan merata, tambah dia, diperlukan pemimpin yang memiliki terobosan dan mengerti tidak hanya bidang birokrasi, pemerintahan bahkan mengenai anggaran.
Sedangkan income anggaran yang bisa digunakan untuk pembangunan Kotim bukan hanya pada pajak melainkan dari sektor lainnya.
“Kotim saat ini memerlukan pemimpin yang mengerti anggaran, Apalagi belum memahami APBD dan birokrasi maka pembangunan ke depannya akan melambat karena masa jabatan bupati dan wakil bupati yang saya anggap efektif hanya 2,5 tahun,” pungkasnya.
(ifin/beritasampit)